Minggu, 26 Oktober 2014

Menghubungkan Tiga Jaringan Berbeda Kelas menggunakan Router (Packet Tracer)

Dalam jaringan komputer lokal biasanya digunakan switch untuk menghubungkan tiap clientnya, namun untuk menghubungkan dua jaringan yang berbeda dipelukan perangkat tambahan yaitu router. Salah satu fungsi router adalah untuk merutekan paket-paket dari suatu jaringan ke jaringan lain.

Kali ini kita akan mencoba menghubungkan dua jaringan yang berbeda menggunakan satu router seperti topologi di bawah.
 
Dalam topologi tersebut, kita membaginya menjadi tiga jaringan yang berbeda kelas. Bagian yang diberi tanda merah adalah jaringan dengan kelas A (10.252.11.0 /8), sedangkan yang diberi tanda biru adalah jaringan dengan kelas B (172.11.10.0 /16), dan yang diberi tanda hijau adalah jaringan dengan kelas C (192.168.1.0 /24).

Pertama-tama, pada halaman kerja Cisco Packet Tracer susunlah masing-masing perangkat yang dibutuhkan yaitu 1 Router dan 2 switch.
Kemudian tambahkan masing-masing 3 client pada tiap switch. Masing-masing switch akan mewakili masing-masing jaringan.

Hubungkan masing-masing client ke switch, dan masing-masing switch ke router.

Arahkan pada titik-titik merah pada router, dan amati port berapa saja yang terhubung ke masing-masing switch. Di router yang saya pakai, port yang terhubung ke jaringan 192.168.1.0 adalah FastEthernet 0/0, ke jaringan 172.11.10.0 adalah FastEthernet 0/1, dan ke jaringan 10.252.11.0 adalah FastEthernet 6/0.

Maka pada FastEthernet router kita set IP yang nantinya akan dijadikan gateway. Dalam hal ini biasanya yang digunakan sebagai gateway adalah IP pertama atau terakhir pada jaringan tersebut. Disini saya menggunakan IP pertama untuk gatewaynya. yaitu :
  • 192.168.1.1 /24 untuk jaringan 192.168.1.0/24 (FastEthernet 0/0)
  • 172.11.10.1 /16 untuk jaringan 172.11.10.0/16 (FastEthernet 1/0)
  • 10.252.11.1 /8 untuk jaringan 10.252.11.0/8 (FastEthernet 6/0)
Untuk mengesetnya, klik 2 kali pada router, klik tab Config. Kemudian pada  Interface klik FastEthernet 0/0. Lalu atur IP-nya sesuai ketentuan di atas.


Setelah diatur, beri tanda centang On pada Port Status. Dengan cara yang sama lakukan pengesetan pada FastEthernet 1/0 dan 6/0.



Setelah pengaturan IP di router selesai, maka indikator akan menyala berwarna hijau.


Setelah itu set IP masing-masing PC sesuai dengan jaringan yang sudah direncanakan, ingat IP client tidak boleh sama dengan IP gateway.

Pada Jaringan kelas C
  • 192.168.1.2 /24 default gateway 192.168.1.1
  • 192.168.1.3 /24 default gateway 192.168.1.1
  • 192.168.1.4 /24 default gateway 192.168.1.1
Pada Jaringan kelas B
  • 172.11.10.2 /16 default gateway 172.11.10.1
  • 172.11.10.3 /16 default gateway 172.11.10.1
  • 172.11.10.4 /16 default gateway 172.11.10.1

Pada Jaringan kelas A
  • 10.252.11.2 /8 default gateway 10.252.10.1
  • 10.252.11.3 /8 default gateway 10.252.10.1
  • 10.252.11.4 /8 default gateway 10.252.10.1
Untuk  mengeset IP Client/PC. Klik pada PC kemudian klik pada tab Desktop, lalu IP Configuration. Setelah itu isikan IP Client tersebut beserta netmask dan default gateway seperti yang telah direncanakan.
Setelah selesai, coba lakukan ping dari client satu jaringan ke client jaringan lain. Jika pengaturan yang anda lakukan benar, maka ping akan berhasil.

5 komentar: