Minggu, 26 Oktober 2014

Menyettting Jaringan Dalam Perusahaan ( Direktur, Manager Dan Kadiv))

kadiv 1 : 14 staf
kadiv 2 : 10 staf
kadiv 3 : 15 staf
kadiv 4 : 12 staf
kadiv 5 : 14 staf
kadiv 6 : 14 staf
kadiv 7 : 13 staf
kadiv 8 : 15 staf

manager 1 : kadiv 1-2
manager 2 : kadiv 3-4
manager 3 : kadiv 5-6
manager 4 : kadiv 7-8

direktur 1 : manager 1-2
direktur 2 : manager 3-4

kadiv 8 : 15 staf (16 PC) / 255.255.255.192 ( 256-64 ( ip 52 manager 4))

192.168.1.0 - 192.168.1.31 (1-30) (27) / 255.255.255.224

kadiv 7 : 13 staf (16 PC) / 255.255.255.192

192.168.1.32 - 192.168.1.47 (33-46) (28) / 255.255.255.240


manager 4 : 192.168.1.52 / 255.255.255.0


kadiv 6 : 14 staf (15 PC) /  255.255.255.0

192.168.1.66 - 192.168.1.97 (67-96) (27) / 255.255.255.224

kadiv 5 : 14 staf (15 PC) / 255.255.255.0

192.168.1.98 - 192.168.1.129 (99-128) (27) / 255.255.255.224


manager 3 : 192.168.1.134 / 255.255.255.0


Direktur 2 (manager 3-4) : 192.168.1.170


kadiv 3 : 15 staf (16 PC) / 255.255.255.192

192.168.2.0 - 192.168.2.31 (1-30) (27) / 255.255.255.224

kadiv 4 : 12 staf (13 PC) 255.255.255.192

192.168.2.32 - 192.168.2.47 (33-46) (28) / 255.255.255.240


manager 2 : 192.168.2.52 / 255.255.255.128 ( lihat direktur (256-128 = 128))



kadiv 1 : 14 staf (15 PC) / 255.255.255.128

192.168.2.66 - 192.168.2.97 / 255.255.255.224

kadiv 2 : 10 staf (11 PC) / 255.255.255.128

192.168.2.98 - 192.168.1.113 / 255.255.255.240


manager 1 : 192.168.2.118 / 255.255.255.128


direktur 1 (manager 1-2) : 192.168.2.122 / 255.255.252.0 (kelas b (256-4(direktur 1 dan 2)= 252)
================================================================================================

Setting Router Menggunakan Access CLI



Buka Aplikasi Cisco Packet Tracer, Kemudian Masukkan Router, Switch dan PC


Setelah Itu Sambungkan PC Dengan Switch dan Switch Dengan Router
 

Kemudian Setting Semua PC


Setelah Itu Setting FastEthernet Router


Setelah Tersetting Semua, Kemudian Setting CLI Router


Lakukan Uji Coba Pada Jaringan Dengan Mengirimkan Data














Menyambungkan Jaringan Dengan Menggunakan RIP Didalam Cisco Packet Tracer


Buka Aplikasi Cisco Packet Tracer, Kemudian Masukkan 2 Router, 2 Switch dan 2 PC Kedalam Layar Aplikasi


Sambungkan PC 1 Ke Switch 1 dan Switch 1 Ke Router 1, Kemudian Sambungkan Router 1 Ke Router 2, Switch 2 Ke Router 2 dan Switch 2 Ke PC 2


Setting IP Address dan Default Gatway Setiap PC


Setting Router 1 dan Router 2 / FastEthernet 0/0 dan FastEthernet 0/1

  
Setting RIP Setiap Router 1 dan Router 2



Lakukan Testing Kirim Data Dari PC 1 Ke PC 2



Version 2
Buka Aplikasi Cisco Packet Tracer, Kemudian Masukkan 1 Router, 2 Switch dan 2 PC Kedalam Layar Aplikasi



Sambungkan PC 1 Ke Switch 1 dan Switch 1 Ke Router 1, Kemudian Sambungkan Router 1 Ke Switch 2 dan Switch 2 Ke PC 2




Setting IP Address dan Default Gatway Setiap PC


Setting Router 1 dan Router 2 / FastEthernet 0/0 dan FastEthernet 0/1


Setting RIP Setiap Router 1 dan Router 2




Setting CLI Router 1


Lakukan Testing Kirim Data Dari PC 1 Ke PC 2



Menghubungkan 2 PC Menggunakan TP LINK Modem Router (TD-8840T)

Mode DHCP
  • Pada PC 1 hubungkan ke port 1 yang secara default menjadi console dari Modem Router.
  • Kemudian buka mozilla firefox dan pada address bar, masukkan IP modem router yaitu 192.168.1.1
  • Bila diminta untuk memasukkan akun, masukkan username : admin, dan passwordnya : admin.
  • Bila sudah masuk ke halaman konfigurasi. Klik Interface Grouping. Kemudian pilih Add.
  • Masukkan Port yang akan digrup, disini saya menggunakan Port2 dan port 3. Dalam grup tersebut saya memberinya nama 'alpin'




  • Bila berhasil maka akan tampak Group aplin dan LAN interfacenya (LAN 2 dan LAN 3)
  • Setelah itu klik LAN setting, pada Group alpin klik edit.
  • Pilih Enable pada DHCP setting, dan pastikan IP yang dapat digunakan antara 192.168.3.100 - 192.168.3.199 (255.255.255.0)



  • Kemudian klik save.
  • Pada PC yang terhubung ke port 2 dan port 3 menggunakan kabel ethernet, pengaturan IP set pada pilihan Obtain an IP address automatically.
  • Cek pada cmd dengan perintah ipconfig. Bila DHCP berhasil maka akan mendapatkan IP antara 192.168.3.100 - 192.168.3.199. Disini PC pada port 3 yang saya setting mendapatkan IP 192.168.3.101


  • PC yang terhubung ke port 2 mendapatkan IP 192.168.1.100
  • Disini ping dari PC 3 ke PC 2 berhasil dilakukan, menunjukkan bahwa koneksi secara DHCP berhasil terhubung.

Mode Static

  • Pada PC yang terhubung ke console (Port 1), set pengaturan LAN setting alpin. Atur dhcp menjadi off/disable.


  • Kemudian pada PC yang terhubung ke port 2 dan port 3, atur IPnya secara manual menjadi 192.168.3.105 dan 192.168.3.106.

  • Jika sudah, buka command prompt dan ping IP PC yang berlawanan. Ping berhasil dikirim ke PC 192.168.3.106. Menunjukkan bahwa PC 3 dan PC 2 sudah terhubung.

Menghubungkan Tiga Jaringan Berbeda Kelas menggunakan Router (Packet Tracer)

Dalam jaringan komputer lokal biasanya digunakan switch untuk menghubungkan tiap clientnya, namun untuk menghubungkan dua jaringan yang berbeda dipelukan perangkat tambahan yaitu router. Salah satu fungsi router adalah untuk merutekan paket-paket dari suatu jaringan ke jaringan lain.

Kali ini kita akan mencoba menghubungkan dua jaringan yang berbeda menggunakan satu router seperti topologi di bawah.
 
Dalam topologi tersebut, kita membaginya menjadi tiga jaringan yang berbeda kelas. Bagian yang diberi tanda merah adalah jaringan dengan kelas A (10.252.11.0 /8), sedangkan yang diberi tanda biru adalah jaringan dengan kelas B (172.11.10.0 /16), dan yang diberi tanda hijau adalah jaringan dengan kelas C (192.168.1.0 /24).

Pertama-tama, pada halaman kerja Cisco Packet Tracer susunlah masing-masing perangkat yang dibutuhkan yaitu 1 Router dan 2 switch.
Kemudian tambahkan masing-masing 3 client pada tiap switch. Masing-masing switch akan mewakili masing-masing jaringan.

Hubungkan masing-masing client ke switch, dan masing-masing switch ke router.

Arahkan pada titik-titik merah pada router, dan amati port berapa saja yang terhubung ke masing-masing switch. Di router yang saya pakai, port yang terhubung ke jaringan 192.168.1.0 adalah FastEthernet 0/0, ke jaringan 172.11.10.0 adalah FastEthernet 0/1, dan ke jaringan 10.252.11.0 adalah FastEthernet 6/0.

Maka pada FastEthernet router kita set IP yang nantinya akan dijadikan gateway. Dalam hal ini biasanya yang digunakan sebagai gateway adalah IP pertama atau terakhir pada jaringan tersebut. Disini saya menggunakan IP pertama untuk gatewaynya. yaitu :
  • 192.168.1.1 /24 untuk jaringan 192.168.1.0/24 (FastEthernet 0/0)
  • 172.11.10.1 /16 untuk jaringan 172.11.10.0/16 (FastEthernet 1/0)
  • 10.252.11.1 /8 untuk jaringan 10.252.11.0/8 (FastEthernet 6/0)
Untuk mengesetnya, klik 2 kali pada router, klik tab Config. Kemudian pada  Interface klik FastEthernet 0/0. Lalu atur IP-nya sesuai ketentuan di atas.


Setelah diatur, beri tanda centang On pada Port Status. Dengan cara yang sama lakukan pengesetan pada FastEthernet 1/0 dan 6/0.



Setelah pengaturan IP di router selesai, maka indikator akan menyala berwarna hijau.


Setelah itu set IP masing-masing PC sesuai dengan jaringan yang sudah direncanakan, ingat IP client tidak boleh sama dengan IP gateway.

Pada Jaringan kelas C
  • 192.168.1.2 /24 default gateway 192.168.1.1
  • 192.168.1.3 /24 default gateway 192.168.1.1
  • 192.168.1.4 /24 default gateway 192.168.1.1
Pada Jaringan kelas B
  • 172.11.10.2 /16 default gateway 172.11.10.1
  • 172.11.10.3 /16 default gateway 172.11.10.1
  • 172.11.10.4 /16 default gateway 172.11.10.1

Pada Jaringan kelas A
  • 10.252.11.2 /8 default gateway 10.252.10.1
  • 10.252.11.3 /8 default gateway 10.252.10.1
  • 10.252.11.4 /8 default gateway 10.252.10.1
Untuk  mengeset IP Client/PC. Klik pada PC kemudian klik pada tab Desktop, lalu IP Configuration. Setelah itu isikan IP Client tersebut beserta netmask dan default gateway seperti yang telah direncanakan.
Setelah selesai, coba lakukan ping dari client satu jaringan ke client jaringan lain. Jika pengaturan yang anda lakukan benar, maka ping akan berhasil.

Sabtu, 18 Oktober 2014

Materi Subnetting, Perhitungan Subnetting, Pengaplikasian Subnetting

Pengertian Subnetting
Subnetting adalah upaya / proses untuk memecah sebuah network dengan jumlah host yang cukup banyak, menjadi beberapa network dengan jumlah host yang lebih sedikit. Adapun kegunaan dari subnetting adalah
1.      Untuk menentukan batas network ID dalam suatu subnet.
2.      Memperbanyak jumlah network (LAN)
3.      Mengurangi jumlah host dalam satu network
4.  Untuk mengurangi tingkat kongesti (gangguan/ tabrakan) lalulintas data dalam suatu network.
Perhitungan Subnetting

256    128    64    32    16    8    4    2    1

8    7    6    5    4    3    2    1    0
===================================================================

    8    7    6    5    4    3    2    1
===================================================================

> biner 90 :

1011010 > 7 bit

11111111.11111111.11111110.00000000
255    255    254    0
========================================

> biner 15?

Jumlah 0  yang disispkan di subnet baru?

Subnet Baru : 11111111.1111111.11111111.????????
subnet baru : 255.255.255.???

1111 > 4

11111111.1111111.11111111.11110000
255    255    255    224 (256-32)

=========================================================

Net ID 192.168.1.0
subnet 255.255.255.0
3 jaringan

Net 2 : 70 host >> 192.168.1.0 - 192.168.1.127 ( Host 1 - 126 ) (26) / 255.255.255.192 ( 11000000 )
net 1 : 53 host >> 192.168.1.128 - 192.168.1.191 ( Host 129 - 190 ) (26) / 255.255.255.192 ( 11000000 )
net 3 : 31 host >> 192.168.1.192 - 192.168.1.255 ( Host 193 - 254 ) (26) / 255.255.255.192 ( 11000000 )

=========================================================

Net ID 192.168.1.0/27 ( (8.16.24 + 3 =27 )
Subnet 255.255.255.0

1111111.1111111.11111111.11100000
255.255.255.224 (11100000)
3 Jaringan

Net 1 : 16 Host
Net 2 : 30 Host
Net 3 : 64 Host
Net ID ? Dan SUbnet ?

Net 3 : 64 Host >> 192.168.1.0 - 192.168.1.127 ( Host 1 - 126 ) (25) / 255.255.255.128 (10000000)
net 2 : 30 Host >> 192.168.1.128 - 192.168.1.159 ( Host 129 - 158 ) (27) / 255.255.255.224 (11100000)
Net 1 : 16 host >> 192.168.1.160 - 192.168.1.191 ( Host 161 - 190 ) (27) / 255.255.255.224 (11100000)

======================================================================================================

Net ID 192.168.1.0
Subnet 255.255.255.0
7 Jaringan

Net 4 : 62 Host >>192.168.1.0 - 192.168.1.63    ( Host 1 - 62 ) (26) / 255.255.255.192 ( 11000000 )
Net 3 : 32 Host >>192.168.1.64 - 192.168.1.127  ( Host 65 - 126 ) (26) / 255.255.255.192 (11000000)
Net 1 : 19 Host >>192.168.1.128 - 192.168.1.159 ( Host 129 - 158 ) (27) / 255.255.255.224 (11100000)
Net 2 : 15 Host >>192.168.1.160 - 192.168.1.191 ( Host 161 - 190 ) (27) / 255.255.255.224 (11100000)
Net 5 : 14 Host >>192.168.1.192 - 192.168.1.207 ( Host 193 - 206 ) (28) / 255.255.255.240 (11110000)
Net 7 : 8 Host >>>192.168.1.208 - 192.168.1.223 ( Host 209 - 222 ) (28) / 255.255.255.240 (11110000)
Net 6 : 7 Host >>>192.168.1.224 - 192.168.1.239 ( Host 225 - 238 ) (28) / 255.255.255.240 (11110000)

======================================================================================================

Net ID 192.168.1.0
Subnet 255.255.255.0
7 Jaringan

Net 4 : 64 Host >> 192.168.1.0 - 192.168.1.127 ( Host 1 - 126 ) (25) / 255.255.255.128 (10000000)
Net 3 : 32 Host >> 192.168.1.128 - 192.168.1.191 ( Host 129 - 190 ) (26) / 255.255.255.192 (11000000)
Net 5 : 16 Host >> 192.168.1.192 - 192.168.1.223 ( Host 193 - 222 ) (27) / 255.255.255.224 (11100000)
Net 1 : 15 Host >> 192.168.1.224 - 192.168.1.255 ( Host 223 - 254 ) (27) / 255.255.255.224 (11100000)
Net 2 : 15 Host >> 192.168.2.0 - 192.168.2.31(27) / 255.255.255.224 (11100000) (Pindah Ke kelas B Menjadi 255.255.0.0 )
Net 7 : 8 Host  >> 192.168.2.32 - 192.168.2.47 ( Host 33 - 46) (28) / 255.255.255.240 (11110000) (Pindah Ke kelas B Menjadi 255.255.0.0 )
Net 6 : 7 Host  >> 192.168.2.48 - 192.168.2.63 ( Host 49 - 62 ) (28) / 255.255.255.240 (11110000) (Pindah Ke kelas B Menjadi 255.255.0.0 )
====================================================================
Pengaplikasian Subnettimg Pada Cisco Packet Tracer




Sharing Folder Antar Dua Komputer

1. klik kanan pada partisi D: kemudian pilih Share with - Advanced sharing



2.Saat muncul kotak dialog, pilih tab Security, kemudian pilih everyone.


3. Lanjutkan dengan mengklik tab Sharing, klik Add dan beri nama network sharing anda. Disini saya menggunakan nama d4.


4. Kemudian klik Permission, pada kotak dialog yang muncul beri tanda centang pada ketiga pilihan (Full Control, Change, Read). Kemudian klik OK.


5. Setelah itu, pada PC kedua. Bukalah windows explorer. Dan buka Network. Bila kedua PC sudah saling terhubung dengan baik, maka di Network akan ada nama jaringan d4.



6. Klik pada jaringan d4. Bila berhasil maka dalam direktori tersebut berisi data-data dari partisi D: PC pertama.


7. Dengan cara yang sama, share juga partisi D: PC2.

Jumat, 17 Oktober 2014

KABEL UTB


      1. Straight Over
    Untuk Device Yang Berbeda, Ujung Kepala Kabel Sama
    Ex : Komputer Dan Switch                                          
      2. Cross Over
    Untuk Device Yang Sama, Ujung Kepala Kabel Berbeda
    Ex : Komputer Dan Komputer
          > Straight
1.      Hijau Putih     (GW)
2.      Hijau              (G)
3.      Orange Putih (OW)
4.      Biru                (B)
5.      Biru Putih       (BW)
6.      Orange             (O)
7.      Coklat Putih   (BRW)
8.      Coklat             (BR)
           > Cross
1.      Orange Putih (OW)
2.      Orange             (O)
3.      Hijau Putih      (GW)
4.      Biru                  (B)
5.      Biru Putih       (BW)
6.      Hijau               (G)
7.      Coklat Putih  (BRW)
8.      Coklat            (BR)